Stratifikasi Sosial
- Er.
- Nov 9, 2015
- 7 min read

A. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari bahasa latin “Stratum” yang berarti lapisan atau tingkatan sedangkan sosial dari kata “Socius” yang berarti rekan atau masyarakat. Secara bahasa berarti stratifikasi sosial merupakan pelapisan didalam bermasyarakat. Jadi, stratifikasi sosial merupakan suatu tindakan pelapisan atau penggolongan didalam masyarakat dan bisa terjadi secara langsung atau tidak langsung dan pelapisannya berbentuk vertikal. Ada beberapa pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli.

Pitirim A. Sorokin mengatakan bahwa social stratification adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarki) yang diwujudkan dengan adanya kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah.
Plato mengatakan bahwasanya masyarakat negara dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:
1. Filsuf : Sebagai pemimpin negara
2. Prajurit : Penjamin terlaksananya hukum negara
3. Rakyat (petani) : Sebagai warga negara
Aristoteles mengatakan pernyataan tentang adanya fenomena stratifikasi sosial dimana ia mengatakan bahwa masyarakat dapat dibedakan menjadi 3 golongan yakni:
Mereka yang kaya sekali
Mereka yang miskin sekali
dan mereka yang berada diantara keduanya (antara kaya sekali gan miskin sekali)
B. Elemen Stratifikasi Sosial
Status sosial
Merupakan posisi individu didalam pelapisan sosial di masyarakat berdasarkan bentuk pelapisannya dari lapisan terbawah lalu ke atas atau sebaliknya. Status sosial juga terdapat didalam kelas sosial atau golongan sosial. Ada cara untuk mendapatkan status sosial tersebut diantaranya,
a. Ascribed Status adalah kedudukan yang diperoleh secara otomatis tanpa
usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir.
Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb.

b. Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan
disengaja. Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter,
insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb.
c. Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis
dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau
pemberian dari pihak lain, atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan
atau kebutuhan masyarakat.
Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan
Kalpataru dsb.


Akibat dari status sosial itu sendiri adalah stratifikasi sosial dan konflik sosial. Konflik sosial terjadi jika satu individu memiliki lebih dari dua status sosial atau status sosialnya bertentangan dengan status sosial individu lainnya. Ada 3 jenis konflik sosial yang dapat terjadi dimasyarakat,
a. Konflik Status bersifat Individual:
Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.
Contoh: Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja.
b. Konflik Status Antar Individu:
Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang
lain, karena status yang dimilikinya.
Contoh: Perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga.

c. Konflik Status Antar Kelompok:
Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain.
2. Kelompok sosial
Merupakan sekelompok individu yang menetap disuatu lingkungan secara permanen atau tidak yang memiliki peraturan, norma dan nilai yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain.
3. Lembaga sosial
Merupakan sekelompok individu yang memiliki visi yang sama dan terorganisir atau memiliki pola organisasi yang terpusatkan pada kebutuhan sosial.
4. Peran sosial
Merupakan seperagkat harapan individu untuk dapat terdapat dalam lapisan sosial tertentu. Fungsi dari peranan sosial itu terbagi menjadi tiga yaitu,
1. Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan
struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.

2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu
mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut
memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.
3. Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri,
seperti seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai istri/
ibu, seorang seniman dengan karyanya, dsb.
C. Faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial
a. Pelapisan Sosial dalam masyarakat pada awalnya didasarkan pada perbedaan-perbedaan tertentu yang menyangkut status diri atau keturunan.
Contoh : Perbedaan antara pemimpin dan rakyat (pihak yang dipimpin), golongan
bangsawan dengan warga biasa.
b. Sejalan dengan perkembangan masyarakat yang semakin majemuk, pelapisan sosial
kemudian didasarkan pada sektor ekonomi yaitu pekerjaan yang digeluti
(prefesi)/kekayaan yang dimiliki.
c. Perkembangan masyarakat yang terus berlanjur menjadikan dasar pelapisan sosial
semakin beragam, sehingga ada banyak kriteria yang bisa dipakai sebagai dasar
pelapisan sosial dalam masyarakat. Contoh : munculnya perbedaan berdasarkan aspek
intelektual, politik, ekonomi, dsb.
Jadi ada 5 hal utama penyebab stratifikasi sosial:
Keturunan
Materi yang dimiliki
Kemampuan dan atau profesi
Kekuasaan
Penguasaan terhadap suatu hal berbentuk fisik atau tidak
D. Macam dan bentuk stratifikasi
Berdasarkan Sistem
Terdapat 3 pembagaian macam stratifikasi berdasarkan sistemnya
Stratifikasi sistem kekastaan, contoh stratifikasi sosial sistem kekastaan terjadi pada masyarakat India atau agama Hindu lebih tepatnya. Contohnya,
Brahmana (pemuka agama)
Ksatria (bangsawan)
Waisya (petani atau pedagang)
Sudra (buruh atau pekerja)
Paria (gelandangan atau pengemis)
2. Startifikasi sistem kelas sosial
Terdiri dari sejumlah individu yang memiliki status sosial baik Ascribed Status, Achieved status, atau Assigned status.
3. Statifikasi sistem feodal
Sistem ini hampir sama seperti sistem kekastaan tetapi lebih bersifat fleksibel dan tidak terdapat kasta Paria.
4. Stratifikasi sistem apartheit
Penggolongan antara kulit hitam dan kulit putih.
2. Berdasarkan Sifat
1. Stratifikasi sosial terbuka
Terbukanyaa individu atau kelompok individu untuk pindah dari lapisan sosial tertentu ke lapisan sosial lainnya secara vertikal jika hal itu memungkinkan dan adanya suatu usaha. Sistem stratifikasi terbuka juga biasa disebut achieved status adalah untuk menggambarkan kedudukan seseorang dalam masyarakat yang diperoleh atas usaha sendiri melalui beragam saluran sehingga mobilitas sosial secara vertikal dapat terjadi. Sistem ini biasa ditemui pada masyarakat yang relatif terbuka. Salah satu cara agar proses mobilitas sosial dapat terjadi adalah melalui proses pendidikan. Hal ini terjadi adanya dorongan beberapa faktor sebagai berikut:
1. Perbedaan ras dan sistem nilai budaya (adat istiadat)
2. Kelangkaan hak dan kewajiban
3. Pembagian tugas (spesialisasi)
2. Stratifikasi sosial tertutup
Tertutupnya individu atau kelompok individu untuk pindah dari lapisan sosial tertentu ke lapisan sosial lainnya secara vertikal. Sistem stratifikasi tertutup juga biasa disebut ascribed status adalah untuk menggambarkan kedudukan seseorang dalam masyarakat yang diperoleh karena kelahiran sehingga mobilitas sosial vertikal sangat sulit terjadi. Sistem stratifikasi ini biasanya ditemuai pada masyarakat yang menganut sistem kasta sehingga pelapisan sosial diwariskan oleh garis keturunan. Kasta memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
1. Keanggotaan yang diwariskan berlaku seumur hidup.
2. Keunggulan yang diwariskan berlaku seumur hidup.
3. Perkawinan bersifat endogami (menikah dengan orang yang berkasta sama)
4. Hubungan dengan kelompok sosial lainnya bersifat terbatas.
5. Kasta diikat oleh kedudukan yang secara tradisional telah ditetapkan.
3. Stratifikasi sosial Campuran
Tertutupnya individu atau kelompok individu untuk pindah dari lapisan sosial tertentu ke lapisan sosial lainnya secara vertikal jika hal itu memungkinkan dan adanya suatu usaha. Stratifikasi sosial Campuran juga bisa disebut achieved status. Hal ini dapat terjadi jika:
Terjadi pemberian penghargaan atau achieved
Terjadinya hubungan atau relasi tertentu

3. Berdasarkan status alami
1. Stratifikasi berdasarkan perbedaan usia
2. Stratifikasi berdasarkan senioritas
3. Stratifikasi berdasarkan jenis kelamin
4. Stratifikasi berdasarkan sistem kekerabatan
5. Stratifikasi berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu
4. Berdasarkan kemampuan
1. Stratifikasi sosial atas dasar pendidikan

2. Stratifikasi sosial atas dasar pekerjaan
Berdasarkan mata pencaharian stratifikasi sosial dibedakan sbb:
a. Elite: orang-orang kaya yang menempati kedudukan tertinggi
b. Prefesional : orang-orang yang berijazah dan bergelar kesarjanaan
c. Semi profesional : para pegawai kantor, pedagang, teknisi berpendidikan menengah
d. Tenaga terampil : orang-orang yang mempunyai keterampilan teknik mekanik.
e. Tenaga tidak terdidik : misal, pembantu rumah tangga dan tukang kebun.

3. Stratifikasi sosial atas dasar ekonomi
a. Kelas sosial atas lapisan atas (Upper-upper class)

b. Kelas sosial atas lapisan bawah (Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas (Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah (Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas (Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah (Lower-lower class)

4. Stratifikasi sosial atas dasar kriteria sosial
5. Stratifikasi atas dasar kriteria politik
Seorang tokoh bernama Mac Iver menyebutkan adanya tiga pola umum dalam
stratifikasi politik yaitu:
a. Tipe kasta : sistim lapisan kekuasaan dengan garis-garis pemisah yang tegas dan kaku.
b. Tipe oligarki : mempunyai garis pemisah yang tegas, tetapi dasar untuk menentukan
perbedaan kelas.
c. Tipe Demokrastis : garis-garis pemisah antara lapisan luwes/fleksibel/tidak kaku.
5. Berdasarkan fisik
Berdasarkan warna kulit
Berdasarkan gender
Berdasarkan kelengkapan fisik


E. Pengaruh atau akibat dari stratifikasi sosial
Pelapisan dimasyarakat juga dapat menyebabkan beberapa hal diantaranya,
1. Perbedaan dalam berbusana dan perlengkapan rumah tangga
2. Perbedaan dalam pemakaian Bahasa dan Gaya Bicara
3. Perbedaan dalam pola komunikasi nonverbal
4. Penyebutan gelar, pangkah/jabatan
5. Perbedaan seragam yang dipakai
6. Perbedaan tipe dan letak tempat tinggal
7. Perbedaan kegiatan rekreasi, olahraga, dan keagamaan.
8. Perbedaan selera makan
Perbedaan bisa bersifat positif, jika tindakan itu terintegrasi dalam kehidupan kolektif dengan norma-norma sosial, sehingga mendorong terwujudnya keteraturan sosial. Contoh: Apabila status dan peran guru dan mudid dilaksanakan dengan penuh tangung jawab, maka akan terciptalah suasana belajar, proses belajar-mengajar.
Perbedaan bisa bersifat negatif, jika tindakan warga masyarakat itu tidak integratif, timbul prasangka, kecemburuan sosial dan munculnya perilaku menyimpang yang menghambat pembaharuan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Contoh: Pengendara motor yang ngebut tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, maka akan menimbukan perilaku menyimpang dan pada akhirnya mengganggu ketertiban di jalan raya.
F. Disintegrasi sosial
Yang dimaksud dengan disintegrasi ialah adanya kemerosotan integritas (persatuan & kesatuan) atau hancurnya kesatuan organisasi. Munculnya disintegrasi dalam masyarakat sebagai akibat perbedaan peran dan status sosial tersebut dalam wujud antara lain:
Prasangka
Kecemburuan sosial
Frustasi
Agresivitas, dan
Perilaku menyimpang.
Kondisi negatif tersebut di atas jika dibiarkan dan tidak ada tindakan untuk pengendaliannya akan mengakibatkan terganggunya ketertiban hidup bermasyarakat. Dengan demikian, pengendalian sosial untuk mengatasi gejolak sosial menjadi penting keberadaannya sebagai unsur pembentuk struktur masyarakat.
G. Contoh negara penganut stratifikasi sosial

Contoh negara yang didalam masyarakatnya terdapat stratifikasi sosial adalah negara Inggris atau United Kingdom. Didalam masyarakat inggris ada perbedaan lapisan sosial yang pertama dan terlihat jelas adalah masyarakat kerajaan Inggris, masyarakat politikus atau perdana mentri, masyarakat elit dan masyarakat biasa. Stratifikasi sosial didalam masyarakat Inggris cukup terbuka atau bisa dibilang campuran. Hal ini dikarenakan, individu atau orang yang lahir dari anggota kerajaan Inggris akan otomatis menjadi anggota kerajaan, hal ini memungkinkan bagi masyarakat biasa untuk menjadi anggota kerajaan jika orang tersebut memiliki atau terjadi relasi tertentu dengan anggota kerajaan. Contohnya pernikahan antara individu dari lapisan masyarakat biasa atau elit dengan individu dari lapisan masyakarakat kerajaan tetapi perpindahan pelapisan ini terjadi secara vertikal. Maksudnya anggota kerajaan tidak mungkin pindah menjadi di lapisan masyarakat elit atau biasa, tetapi individu dari lapisan masyarakat elit atau biasa bisa berpindah ke lapisan masyarakat kerajaan.
That's it, Thank You.

Sources:
http://sosiologi.fisip.unand.ac.id/images/genap%20rpkps%20perkuliahan%20stratifikasi%20sosial.pdf
https://sman1waledcirebon.files.wordpress.com/2013/01/kelas-sosial-status-sosial-peranan-sosial-dan-pengaruhnya.pdf
https://arykamara.files.wordpress.com/2008/11/stratifikasi-sosial1.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/195903051989011-SYARIF_MOEIS/BAHAN__KULIAH__2.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH/POKOK_MATERI_SOSIOLOGI,_ELLY_M/8._STRATIFIKASI_SOSIAL_DAN_DIFERESIASI_SOSIAL_(rev).pdf
Comments